Beda itu Luar Biasa!

Beda itu Luar Biasa!

Smallest Font
Largest Font

Perempuan istimewa ini, aku memanggilnya Bu Dadang. Dan, sudah lama kenal sih, karena saya adalah “anak” suaminya Prof Dr H Dadang Kahmad, MSi di jajaran Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak periode lalu, tahun 2010-2015.

Sosok Dadang Kahmad merupakan Guru Besar Sosiologi Agama pada Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Perhatian utamanya adalah bagaimana agama mempertahankan diri dari desakan modernitas dan perubahan sosial.

Beliau juga aktivis Muhammadiyah. Pernah dipercaya sebagai Ketua Pusat Studi Sunda, pernah menjabat sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Periode 2005-2010. Saat ini menjabat sebagai salah satu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Pustaka dan Informasi.

Kita pernah pula ke Malaysia bersama, tahun kemarin 2018. Namun saya baru intens ngobrol dengan beliau saat kita bareng-bareng buat visa pertengahan bulan Juni 2019 lalu.

Ngobrol ngalor ngidul tentang prinsip hidup beliau. Di sinilah aku melihat istimewanya perempuan satu ini.

Sebagai istri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seorang profesor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Bandung, Jawa Barat, secara materi beliau tentunya sangat tidak kekurangan.

Prinsip hidup beliau sangat sederhana namun istimewa di zaman saat ini. Hidup, bagi beliau adalah pengabdian tanpa syarat terhadap suaminya. Karena bagi beliau, suami adalah surganya.

“Aku kan sholatnya mungkin tidak sempurna, makanya pengabdian sama suami itu yang aku pakai sebagai tiket surga,” katanya.

Di mana ada Pak Dadang, di situ ada Bu Dadang. Dan bagi Pak Dadang, beliau sangat tergantung pada istrinya karena apapun diurusi oleh beliau.

Dan, Bu Dadang sangat enjoy dan enteng menjalaninya meski kadang banyak orang menertawakan.

Tapi, bagiku, prinsip sederhana ini tidak semua perempuan bisa menjalaninya. Mungkin akupun belum bisa.

Cara aktualisasi diri sebagai individu dan istri memang adalah pilihan. Apapun pilihannya itu adalah tanggung jawab pribadi. Namun pilihan seorang Bu Dadang untuk memilih jalan pengabdian terhadap suami dengan cara yang mungkin dianggap konvensional bagi beberapa orang untuk memperoleh surga.

Dan keikhlasan beliau dalam menjalaninya adalah satu hal yang luar biasa bagiku. Love you full “ibuku”. Doakan aku bisa juga seperti Bu Dadang karena nikmat sekali melihat hubungan bapak dan ibu. (Hj Widyastuti, SS, M.Hum)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow