Tokoh-Tokoh Muhammadiyah Berkesan tentang Almarhum Prof. Baedhowi
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. dipanggil Allah SWT, Senin (5/7). Muhammadiyah kembali kehilangan tokohnya. Berikut testimoni beberapa tokoh Muhammadiyah dalam Ta’ziyah Virtual, Senin (5/7) malam.
Prof. Dr. H.M. Yunan Yusuf, anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, yang mengenal dan sangat dekat dengan Prof Baedhowi pada periode kedua di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, mengatakan bahwa almarhum sangat concern dengan para kepala sekolah. “Maka dari itu, di periode kedua program unggulan di Majelis Dikdasmen adalah pendidikan khusus kepala sekolah atau Diksuspala,” kata Yunan Yusuf.
Dalam program tersebut, terdapat 50 orang setiap angkatan untuk mendiskusikan dan membina pendidikan Muhammadiyah di masa depan. “Prof Baedhowi selalu mengikuti acara hingga selesai serta mengimbau kepala sekolah untuk membuat laporan laju pertumbuhan siswa baru setiap tahun ajaran baru,” papar Yunan Yusuf.
Marpuji Ali, Bendahara PP Muhammadiyah, juga merasa kehilangan seorang tokoh pendidikan di Muhammadiyah yang tengah giat menyusun strategi masa depan pendidikan Muhammadiyah.
Seperti dijelaskan Marpuji, dalam tugasnya di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Prof Baedhowi memiliki tanggung jawab untuk memajukan pendidikan Muhammadiyah. “Tentunya Majelis Dikdasmen memiliki tanggung jawab untuk meneruskan cita-cita dan ikhtiar beliau,” tandasnya.
Mengurus pendidikan Muhammadiyah tidak bisa dilakukan secara sambilan. Oleh karena itu, jika pendidikan Muhammadiyah ingin maju, harus meneladani ikhtiar dan kerja keras Prof Baedhowi.
Marpuji Ali berharap, anggota di jajaran Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah bisa meneladani dan meneruskan perjuangan beliau. “Sehingga pendidikan Muhammadiyah bisa semakin maju,” kata Marpuji Ali.
Dr. Jebul Suroso, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), mengatakan bahwa Prof Baedhowi adalah tokoh yang baik dan sangat menginspirasi civitas akademika UMP. “Jasa-jasa beliau terhadap kami tidak akan terlupakan, bahkan saat beliau menjadi BPH Universitas Muhammadiyah Purwokerto seringkali memberikan arahan kepada seluruh jajaran universitas,” kata Jebul Suroso yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita beliau yang belum terwujud.
Prof Baedhowi pernah berkata bahwa kualitas dan mutu pendidikan adalah sesuatu yang utama untuk ditingkatkan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Arbaiyah Yusuf dari Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Prof Baedhowi atas jasa-jasanya. “Kami tidak bisa menghitung karena saking banyaknya jada beliau,” katanya.
Prof. Baedhowi selalu menampung dengan baik usul dan pemikiran Majelis Dikdasmen PWM Jatim untuk kemajuan pendidikan Muhammadiyah. “Bahkan beliau selalu hadir dalam acara yang kami adakan dan selalu menunggu acara hingga tuntas,” paparnya yang mendoakan semoga jasa-jasa beliau menjadi amal jariyah dan keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan serta ketabahan.
Habib Chirzin, tokoh Muhammadiyah dari Kotagede, Yogyakarta, mengatakan bahwa pada masa pandemic Covid-19 ini tidak mudah bagi Dikdasmen, tapi beliau pantang menyerah untuk mengemban amanah di Majelis Dikdasmen. “Saya ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya saat beliau juga membina dan mengembangkan pondok pesantren Muhammadiyah,” kata Habib Chirzin. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow