Buya Hamka dan Kiprahnya di Muhammadiyah
Mediamu.com - Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, Sumatra Barat. Buya Hamka juga bergelar Datuk Indomo. Buya Hamka adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Buya Hamka aktif dikenal sebagai ulama, sastrawan, penulis dan tokoh Islam. Buya Hamka mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Al-Azhar di Mesir dan Universitas Kebangsaan Malaysia.
Buya Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Di antaranya seperti Filsafat, Sastra, Sejarah, Sosiologi dan Politik, baik dalam dunia Islam maupun dunia Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat meneliti karya-karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas Al-Aqqad, Mustafa Al-Manfaluti, dan Husayn Haykal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Prancis, Inggris, dan Jerman seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx dan Pierre Loti.
Buya Hamka terlibat dalam kepengurusan organisasi Islam tersebut dari tahun 1928 hingga 1953. Mulai tahun 1928, ia mengetuai cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Setahun kemudian, ia mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah. Pada 1931, ia menjabat sebagai konsul Muhammadiyah di Makassar
Selain itu. Buya juga di kenal sebagai seorang sastrawan. Melalui banyak karya tulisan yang dibuatnya yang mampu menarik daya minat baca dari kalangan tanah air. Berikut karya yang pernah dibuat bahkan ada yang dibuatkan film ;
1. Di Bawah Lindungan Ka’bah
2. Tenggelamnya Kapal van der Wijck
3. Merantau ke Deli
4. Tuan Direktur
5. Terusir
6. Di Tepi Sungai Dajlah
7. Dari Perbendaharaan Lama
8. Sejarah Umat Islam
9. Tafsir Al Azhar
10. Tasawuf Modern
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow