Pak Sudiyono Penggerak Dakwah di Daerah Sleman Barat

Pak Sudiyono Penggerak Dakwah di Daerah Sleman Barat

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Nur Cahyoprobo

Mruput pagi-pagi saya ditimbali pak Sudiyono Irsyad di Kaliduren, Moyudan, Sleman.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kemarin pagi, Ahad (3/5/2029), saya ditimbali secara khusus oleh pak Sudiyono untuk bertukar pikiran terkait layanan kepada masyarakat luas untuk kemudian tertarik dan tertambat hatinya dengan dakwah Islam.

Saya memang sengaja silaturrahim pagi-pagi sekali untuk membuktikan di antara kata-kaya beliau, “Nggih menawi kula selalu siap 24 jam, menawi nembe tilem nggih digugah, menawi dipun betahaken selalu siap,” demikian yang beliau sampaikan dengan ringannya.

Kali ini terbukti dari berbagai kesaksian, memang beliau konsekuen dengan apa yang beliau sampaikan.

Pada kesempatan itu, kami membincangkan masalah metode ngaji, khususnya untuk anak muda. Juga disampaikan gerakan pemberdayaan agar anak-anak muda lebih bergairah. Selain itu juga layanan kader-kader Muhammadiyah dalam pendidikan maupun kesehatan untuk berada di garis depan.

Di sela-sela memperbincangkan segala sesuatu itu, tak lupa saya sampaikan salam dari senior saya kangmas M. Yazid, yang merupakan asli murid beliau.

Mendengar apa yang saya sampaikan itu, pak Sudiyono sangat gembira. Lalu, beliau menyampaikan, “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” Dan titip kepada saya untuk menyampaikan salam kembali bila di kemudian hari berjumpa mas Yazid. “Insya Allah,” balas saya.

Pak Sudiyono Irsyad adalah salah satu penggerak dakwah dengan etos kerja yang sangat tinggi di daerah Sleman Barat.

Beliau yang seringkali mengisi pengajian di wilayah Moyudan dan sekitarnya — terutama di Minggir dan Godean — berkali-kali mendapat amanah sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Moyudan hingga empat kali. Dan ke depan pak Sudiyono berharap harus ada yang menggantikannya.

Terkait posisi pak Sudiyono sebagai Ketua PCM Moyudan, bukan karena tidak ada kader. Namun, para kader Persyarikatan Muhammadiyah merasa masih sangat membutuhkan figur pak Sudiyono sebagai panutan yang benar-benar bisa dijadikan teladan. Dan juga memang tidak mudah mengimbangi aktivitas pak Sudiyono yang selalu tampak tidak pernah lelah, “enthengan”, selalu bergembira dan tidak pernah mengeluh. 

“Mungkin agak kurang percaya diri begitulah kira-kira dalam pandangan saya bagi para calon pengganti saya,” kelakarnya.

Namun, sekali lagi, pak Sudiyono menegaskan, “Menawi kagem Muhammadiyah Cabang Moyudan  ke depan kedah gantos,” ungkapnya.

Lebih lanjut beliau mengatakan, “Kula mboten krasa sampun 70 tahun, ingkang enem-enem kathah kok, ingkang pinter-pinter lan langkung mumpuni nggih kathah,” kata Sudiyono.

Semangat dan keistiqomahan pak Sudiyono itu sangat sangat-sangat luar biasa, yang terus terang saya sangat malu dibuatnya.

Pak Sudiyono adalah pribadi yang sederhana dan bersahaja. Selalu berbaik sangka atau berfikir positif, sederhana, berpengalaman banyak, dan pergaulannya yang luas.

Selain itu, keluarga beliau juga saya rasakan selalu menyambut dengan hangat. Sehingga siapa pun yang berinteraksi sudah seperti keluarga sendiri.

Terima kasih pak Sudiyono Irsyad. Banyak sekali teladan yang bisa saya saksikan. Semoga saya dapat mencontoh kebaikan-kebaikan panjenengan. Aamiin.

Dan saya merasa sangat beruntung serta terhormat dapat mengenal dan dekat dengan panjenengan sekeluarga.

Sungguh nikmat dari Allah SWT yang sangat istimewa dan sangat saya syukuri.

Sudah ada contohnya. Tinggal “nglakoni” saja.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow