Profil

Profil

Profil

Apr 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Prof Haedar tentang Almarhum Prof. Baedhowi: Beliau Menyusun Pangkalan Data Pendidikan Muhammadyah

affan safani adham/mediamu.com

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Baedhowi, M.Si. dipanggil Allah SWT, Senin (5/7). Muhammadiyah kembali kehilangan tokohnya. Berikut testimoni Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. dalam Ta’ziyah Virtual, Senin (5/7) malam:

“Pada malam ini kita berta’ziah untuk berdo’a dan mengenang kebaikan dan jejak hidup sosok Profesor Dr. K.H. Baedhowi yang telah dipanggil Allah SWT dini hari tadi dan telah dimakamkan. Keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya kepada keluarga atas wafatnya bapak kita, saudara kita, dan orang terdekat kita.

Kita sungguh kehilangan beliau. Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Beliau insya Allah husnul khotimah dan kita bermunajat bahwa almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal ibadah dan seluruh amal sholihnya serta dilapangkan kuburnya dan akhirnya ditempatkan di tempat terbaik surga jannatun na’im dalam ridho dan karunia Allah SWT.

Bagi keluarga tentu kehadiran dan sosok beliau menjadi teladan dan kepergiannya menjadi kehilangan. Tapi kami percaya bahwa keluarga semuanya ikhlas merelakan, sabar, dan tawakkal. Bagi Muhammadiyah dan umat muslim kematian siapapun di sekitar kita meskipun terasa kehilangan, tetapi apapun wasilahnya, semuanya ada dalam garis Allah.

Ketika ajal itu tiba, kita tidak bisa mengakhirkan, menunda, dan juga tidak bisa mendahulukan.

Kita mengenang beliau yang bersahaja, rendah hati, dan dekat dengan siapapun. Banyak kebaikan yang ditinggalkan menjadi teladan. Bahkan dengan pengalaman dan ilmunya di dunia pendidikan, beliau begitu berkhidmad. Setelah purna di kemendikbud, beliau menghabiskan hari-harinya untuk memajukan pendidikan dasar dan menenegah.

Dalam bulan-bulan terakhir selama pandemi Pak Baedhowi begitu bersemangat menyelesaikan tugas-tugas penting dan strategis mengenai masa depan pendidikan Muhammadiyah. Mulai menyusun draf peta jalan pendidikan Muhammadiyah sekaligus memberi masukan dengan peta jalan pendidikan nasional. Kemudian terakhir menyusun Pangkalan Data Pendidikan Muhammadyah. Komitmen beliau bersama teman-teman Majelis Dikdasmen adalah pengembangan sekolah utama atau sekolah unggulan di lingkungan Muhammadiyah.

Saya sebagai orang yang lebih muda merasa tidak enak hati, karena setiap kegiatan, setiap perkembangan dari yang dikerjakan majelis selalu kalau tidak telpon juga mengirim laporan perkembangan. Itulah kerendahan hati beliau sehingga kami di PP Muhammadiyah merasa terdorong terus menekuni dunia pendidikan ini agar mampu ber-fastabiqul khairat dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain.

Kepergian Pak Baedhowi dan saudara-saudara kita di lingkungan Muhammadiyah baik terkait Covid-19 maupun wasilah lain harus semakin membuat kita selain kaya ilmu juga kaya hikmah. Sehingga kita bisa hadir jadi sosok-sosok yang mengikuti jejak nabi sebagai uswah hasanah.

Ketika Nabi SAW pada puncak perjuangan, datang dan membuka fathul Makkah, sejumlah sahabat dengan gembiranya berteriak “Inilah hari laknat bagi kaum Quraisy” lalu Nabi SAW menegur mereka “Jangan kalian  katakan itu katakanlah ini hari yang penuh kasih sayang untuk semesta kehidupan”. Nilai-nilai ini perlu kita hidupkan melalui pendekatan amar ma’ruf nahi munkar kita yang mungkin lebih kepada pendekatan Instrumental semata.

Mudah-mudahan di sisa waktu ketika kita masih bisa berkhidmad menjalani kehidupan kita bisa menghadirkan diri kita sebagai Islam kita yang Rahmatanlilalamin.” (*)


Wartawan: Mayda Dwi
Editor: Heru Prasetya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here